Labuan Bajo, Mei 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuan Bajo bekerjasama dengan APAD-Indonesia, Yayasan Skala Indonesia, dan Disasterchannel.co, kegiatan ini diharapkan dapat menjalin hubungan antara pemerintah, LSM, masyarakat dan juga pekerja media dalam rangka upaya membangan kesiapsiagaan. Dalam sambutan yang diampaikan saat embukaan pelatihan tersebut, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Manggarai Barat, Mateus Ngabut menyampaikan bahwa, dalam menghadapi bencana, kapasitas masyarakat menjadi salah satu indikator terpenting dalam meningkatkan kesiapsiagaannya, untuk itu BPBD sangat mendukung upaya peningkatan kapasitas warga melalui literasi. Karena literasi merupakan hal yang teramat penting untuk dikembangkan.
Kegiatan seri ke sepuluh ini merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya telah diselenggarakan secara online oleh Disasterchannel.co – media online yang secara khusus membahas tentang persoalan kebencanaan bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), kemudian Skala Indonesia dan juga APAD – Indonesia serta APAD-Jepang sebagai pendukungnya. Rangkaian acara pelatihan ini diselenggarakan selama dua hari, dihari pertama peserta diajarkan pengetahuan kesiapsiagaan bencana, potensi bencana di wilayah mereka tinggal dan peserta diajarkan bagaimana menulis kreatif untuk menyebarluaskan informasi bencana. Dihari kedua peserta diajak kunjungan ke wilayah terdampak bencana di wilayah Desa Adat Tadong Belong, Kabupaten Manggarai Barat.
Labuan Bajo memang merupakan salah satu lokasi yang dipilih, menurut Dwi Minarto, dari Disasterhannel.co, “Labuan Bajo merupakan destinasi penting, dimana kunjungan wisatawan terus meningkat dari tahun ke tahun, tetapi disisi lain, bencana juga menjadi ancaman serius yang perlu diikirkan sejak dini.” Senada dengan Dwi, Mateus Ngabut selaku Mateus Ngabut juga mengedepankan upaya pengurangan risiko bencana yang perlu di bangun sejak dini, pengenalan ancaman bencana yang ada di wilayah Labuan Bajo, dilakukan untuk upaya kesiapsiagaan.
Kegiatan jurnalistik warga ini yang diselenggrakan berdekatan dengan KTT Asean diharapkan dapat mengamplifikasi negara-negara sahabat untuk sama sama membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Karena kita semua adalah satu dan brsaudara dalam Asean, sehingga penting bagi negara-negara sahabat juga memahami karakteristik keindahan budaya, kekayaan alam sekaligus anaman bencana yang ada di Labuan Bajo. “Tentu harapannya pelatihan jurnalistik warga ini dapat menjadi perhatian delegasi-delegasi dari negara Asean, bahwa warga masyaraat di Labuan Bajo, terliat aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana di wilayahnya,” tandas Faisal. (RN)